Kamis, 19 Desember 2013

Komponen Abiotik & Komponen Biotik

Komponen Abiotik
Abiotik atau komponen tak hidup adalah komponen fisik dan kimia yang merupakan medium atau substrat tempat berlangsungnya kehidupan, atau lingkungan tempat hidup. Sebagian besar komponen abiotik bervariasi dalam ruang dan waktunya. Komponen abiotik dapat berupa bahan organik, senyawa anorganik, dan faktor yang memengaruhi distribusi organisme, yaitu:
  1. Suhu. Proses biologi dipengaruhi suhu. Mamalia dan unggas membutuhkan energi untuk meregulasi temperatur dalam tubuhnya.
  2. Air. Ketersediaan air memengaruhi distribusi organisme. Organisme di gurun beradaptasi terhadap ketersediaan air di gurun.
  3. Garam. Konsentrasi garam memengaruhi kesetimbangan air dalam organisme melalui osmosis. Beberapa organisme terestrial beradaptasi dengan lingkungan dengan kandungan garam tinggi.
  4. Cahaya matahari. Intensitas dan kualitas cahaya memengaruhi proses fotosintesis. Air dapat menyerap cahaya sehingga pada lingkungan air, fotosintesis terjadi di sekitar permukaan yang terjangkau cahaya matahari. Di gurun, intensitas cahaya yang besar membuat peningkatan suhu sehingga hewan dan tumbuhan tertekan.
  5. Tanah dan batu. Beberapa karakteristik tanah yang meliputi struktur fisik, pH, dan komposisi mineral membatasi penyebaran organisme berdasarkan pada kandungan sumber makanannya di tanah.
  6. Iklim. Iklim adalah kondisi cuaca dalam jangka waktu lama dalam suatu area. Iklim makro meliputi iklim global, regional dan lokal. Iklim mikro meliputi iklim dalam suatu daerah yang dihunikomunitas tertentu.

Komponen Biotik

Biotik adalah istilah yang biasanya digunakan untuk menyebut sesuatu yang hidup (organisme). Komponen biotik adalah suatu komponen yang menyusun suatu ekosistem selain komponen abiotik (tidak bernyawa). Berdasarkan peran dan fungsinya, makhluk hidup dibedakan menjadi dua macam, yaitu:
  1. Heterotrof / Konsumen. Komponen heterotrof terdiri dari organisme yang memanfaatkan bahan-bahan organik yang disediakan oleh organisme lain sebagai makanannya . Komponen heterotrof disebut juga konsumen makro (fagotrof) karena makanan yang dimakan berukuran lebih kecil. Yang tergolong heterotrof adalah manusia, hewan, jamur, dan mikroba.
  2. Pengurai / dekomposer. Pengurai atau dekomposer adalah organisme yang menguraikan bahan organik yang berasal dari organisme mati. Pengurai disebut juga konsumen makro (sapotrof) karena makanan yang dimakan berukuran lebih besar. Organisme pengurai menyerap sebagian hasil penguraian tersebut dan melepaskan bahan-bahan yang sederhana yang dapat digunakan kembali oleh produsen. Yang tergolong pengurai adalah bakteri dan jamur. Ada pula pengurai yang disebut detritivor, yaitu hewan pengurai yang memakan sisa-sisa bahan organik, contohnya adalah kutu kayu. Tipe dekomposisi ada tiga, yaitu:
  • aerobik : oksigen adalah penerima elektron / oksidan
  • anaerobik : oksigen tidak terlibat. Bahan organik sebagai penerima elektron /oksidan
  • fermentasi : anaerobik namun bahan organik yang teroksidasi juga sebagai penerima elektron. komponen tersebut berada pada suatu tempat dan berinteraksi membentuk suatu kesatuan ekosistem yang teratur. Misalnya, pada suatu ekosistem akuarium, ekosistem ini terdiri dari ikan sebagai komponen heterotrof, tumbuhan air sebagai komponen autotrof, plankton yang terapung di air sebagai komponen pengurai, sedangkan yang termasuk komponen abiotik adalah air, pasir, batu, mineral dan oksigen yang terlarut dalam air.
·         Peran Komponen Biotik dan Abiotik dalam kehidupan

Di dalam ekosistem, komponen biotik dan abiotik merupakan komponen pokok ekositem yang tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya. Komponen biotik dan abiotik dalam kehidupan memiliki peran sendiri-sendiri yang saling berhubungan. Antara komponen biotik dan abiotik dalam kehidupan saling mempengaruhi. Kedua komponen tersebut memiliki peran masing-masing yang saling mendukung.

A.      Peran Komponen Biotik dan Abiotik
1.       Peran Komponen Biotik dan Abiotik

Produsen adalah kelompok penghasil makanan. Peran komponen biotik ini adalah menyediakan makanan/sumber makanan bagi konsumen tingkat I. Produsen ini umumnya merupakan kelompok tumbuhan hijau.
Konsumen merupakan kelompok pemberi yang secara langsung dan tidak langsung menggunakan hasil dari produsen makanan bagi konsumen tingkat berikutnya. Konsumen juga berperan sebagai penyeimbang populasi dalam lingkungan.
Pengurai (dekomposer) merupakan kelompok pengurai sisa-sisa sampah makhluk hidup, atau makhluk hidup yang mati. (pemecah zat organik atau anorganik). Zat yang telah diurai dikembalikan ke tanah/lingkungannya lagi. Peran dekomposer dalam lingkungan adalah menghancurkan, makhluk hidup/tumbuhan yang telah mati dan dikembalikan ke tanah. Coba bayangkan jika di dunia ini tidak ada dekomposer.

2.       Peran Komponen Abiotik dalam Kehidupan

Suhu

Makhluk hidup memiliki suhu optimum untuk kelangsungan hidupnya. Hal ini di sebabkan karena reaksi kimia dalam tubuh organisme dipengaruhi oleh kualitas suhu lingkungan. Pada umunya organisme senang hidup di tempat yang suhunya anatar 0º - 40ºC sebab pada suhu di atas 40ºC kebanyakan protein akan terurai dan rusak . adapun faktor-faktor yang mempengaruhi variasi suhu adalah lamanya penyinaran, kedudukan matahari terhadap bumi, dan cuaca.


Cahaya Matahari

Cahaya matahari mempengaruhi ekosistem secara global karena sinar matahari menentukan suhu. Cahaya matahari merupakan unsur vital yang dibutuhkan oleh tumbuhan sebagai produsen untuk berfotosintensis. Tidak semua spektrum sinar matahari berguna unruk fotositensis, hanya spektrum merah, nila dan biru dibutuhkan dalam fotodintensis.




Air

Air merupakan terhadap ekositem karena air dibutuhkan untuk kelasungan hidup organisme. Beberapa fungsi air adalah :

Sebagai penyusun tubuh organisme
Sebagai pelarut mineral-mineral
Sebagai media tempat kehidupan menghuni air
Sebagai habitat makhluk hidup menghuni air
Bagi tumbuhan air diperlukan untuk pertumbuhan, perkecambahan, dan penyebaran biji
Beberapa dalam proses fotosintensis
Mengabsorbsi temperatur dengan baik/mengatur temperatur di dalam tanaman
Menciptakan situasi temperatur yang konstan.



Tanah

Tanah merupakan tempat hidup bagi organisme. Jenis tanah yang berbeda menyebabkan organisme yang hidup di dalamnya berbeda. Manusia dapat memanfaatkan tanah lebih besar dari pada organisme lain. Perlakuan manusia yang berlebihan pada tanah menyebabkan hilangnya kesuburan tanah dan tanah menjadi gersang. Tanah terbentuk dari proses penghancuran atau pelapukan dari batuan induk menjadi bentuk-bentuk berupa partikel yang sangat halus. Hujan, angin, suhu, aliran sungai, salju serta lumut kerak (Lichenes) merupakan faktor-faktor yang berperan dalam proses terjadinya tanah. Proses ini dikenal dengan istilah hancuran iklim.

B.      Pengaruh Komponen Dalam Ekosistem
1.       Pengaruh Komponen Biotik Terhadap Komponen Abiotik
Banyak kasus di sekitar kita yang menunjukan bahwa komponen abiotik sangat berpengaruh terhadap kehidupan tumbuhan dan hewan yang ada di atasnya. Air, kelembapan udara, cahay matahari, gaya gravitasi maupun suhu lingkaran merupakan komponen abiotik yang besar pengaruhnya terhadap kehidupan organisme.


Pengaruh Air Terhadap Organisme

Keberadaan air didalam setiap ekosistem sangat menetukan kelangsungan hidup semua organisme yang ada di dalamnya. Kandungan air di berbagai lingkungan berbeda. Oleh karena itu, pada kondisi lingkungan yang kandungan airnya berbeda akan ditemukan tumbuhan yang berbeda.

Pengaruh Cahaya Matahari Terhadap Organisme

Cahaya matahari merupakan sumber energi primer. Energi cahaya matahari oleh produsen atau tumbuhan hijau digunakan untuk fotositensis. Tanpa cahaya matahari, tumbuhan hijau tidak mungkin melakukan fotositensis. Itu berarti tidak mungkin tersedia makanan bagi tumbuhan maupun organisme lain. Selain itu, cahaya matahari juga sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan tumbuhan.

Pengaruh Air Terhadap Tanaman dan Tanah

Tanah merupakan medium yang porous. Dapat menahan air, dapat meneruskan sebagian yang berasal dari air hujan maupun air dalam tanah itu sendiri. Adanya suatu infiltrasi air dan gerakan air merupakan suatau faktor-faktor tertentu yang saling bekerja sama dengan kandungan air yang ada di dalam tanah dan tanah sebagai medium serta tanaman yang ada di atas tanah biasanya disebut transporasi atau evapotranspirasi. Permukaan bagian atas tanah yang diduduki tetapi tanaman dapat menguapkan air tanah lebih banyak lagi meskipun evaporasi.

2.       Pengaruh Faktor Biotik Terhadap Abiotik
Cacing tanah sebagai faktor biotik memengaruhi kesuburan tanah. Cacing tanah adalah hewan tidak memiliki rangka dan berbentuk bulat panjang. Hewan tersebut mempunyai peranan yang besar dalam membantu menjaga kesuburan tanah. Cacing tanah biasa hidup di tanah yang basah atau di bawah pohon yang banyak mengandung humus, jejaknya di dalam tanah menyebabkan terbentuknya lubang yang menimbulkan rongga udara dalam tanah. Dari dalam lubang tempat tinggalnya itulah akan keluar gundukan tanah. Makanan cacing adalah sisa tumbuhan. Sisa tumbuhan tersebut akan dihancurkan dengan alat pencernaannya yang telah berkembang cukup baik. Berkat kerja cacing tanah, sisa tumbuhan dihancurkan. Dengan demikian pengaruh cacing tanah terhadap tanah amat jelas yaitu :

Membantu menghacurkan sampah sehingga mengemblikan hara ke dalam tanah
Menjadikan pengudaraan tanah menjadi lebih baik karena jejak cacing menyebabkan terbentuknya rongga udara dalam tanah
Menyuburkan dan menggemburkan tanah karena adanya oengudaraan dan pembongkaran sampah.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar